Back

EUR/USD Diperdagangkan dengan Hati-Hati saat Penurunan Suku Bunga The Fed yang Hawkish Dorong Daya Tarik Dolar AS

  • EUR/USD mempertahankan support terdekat 1,0340, namun penurunan suku bunga The Fed yang hawkish membebani pasangan mata uang ini dalam basis yang lebih luas.
  • Para investor menunggu data inflasi PCE AS untuk mendapatkan petunjuk baru terkait prospek suku bunga AS.
  • Patsalides dari ECB menolak prospek penurunan suku bunga yang lebih besar dan mendukung pelonggaran kebijakan secara bertahap.

EUR/USD sedikit pulih namun diperdagangkan dengan hati-hati di dekat terendah tahunan di sekitar 1,0350 di sesi Eropa hari Jumat. Pasangan mata uang ini telah terpapar lebih banyak penurunan ke depan karena Dolar AS (USD) telah menguat. Namun, USD telah memangkas kenaikan intraday namun tetap menguat secara luas karena berbagai faktor pendorong, seperti prospek kebijakan hawkish Federal Reserve (The Fed) dan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat.

Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, turun kembali mendekati 108,10 setelah membukukan tertinggi dua tahun di atas 108,50 sebelumnya hari ini.

Prospek Greenback telah menguat karena The Fed mengisyaratkan lebih sedikit penurunan suku bunga untuk tahun 2025 di tengah tingkat pertumbuhan yang kuat setelah menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bp) ke kisaran 4,25%-4,50% dalam pertemuan kebijakannya pada hari Rabu. Dalam konferensi pers, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa kekuatan ekonomi memberikan bank sentral kemampuan untuk melakukan penurunan suku bunga dengan hati-hati.

Sementara itu, Bureau of Economic Analysis (BEA) AS merevisi tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga lebih tinggi menjadi 3,1%. Badan ini sebelumnya melaporkan bahwa ekonomi ekspansi 2,8%.

Pada sesi hari Jumat, para investor akan fokus pada data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE) AS bulan November, yang akan dipublikasikan pada pukul 13:30 GMT (20:30 WIB). Para ekonom memprakirakan inflasi PCE inti tahunan AS, pengukur inflasi yang disukai The Fed, naik ke 2,9% dari 2,8% di bulan Oktober, dengan angka bulanan tumbuh 0,2% dibandingkan 0,3% di bulan sebelumnya.

Intisari Penggerak Pasar Harian: EUR/USD Bertahan karena Euro Bangkit

  • EUR/USD menguat secara temporer di dekat terendah tahunan karena Euro (EUR) mendapatkan pijakan yang kuat di tengah persetujuan reformasi perpajakan oleh anggota parlemen Jerman, yang akan menghasilkan pengurangan pendapatan pajak tahunan sebesar 14 miliar euro. Skenario ini akan menyisakan lebih banyak dana yang dapat dibelanjakan oleh rumah tangga, yang akan mendorong permintaan dan merangsang pertumbuhan ekonomi. Belanja yang lebih tinggi juga akan mengurangi risiko inflasi zona euro di bawah target 2% European Central Bank (ECB), mengingat Jerman adalah negara terbesar di benua Eropa.
  • Selain itu, pengambil kebijakan ECB dan Gubernur Bank Sentral Siprus Christodoulos Patsalides telah menolak ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih besar untuk menstimulasi pertumbuhan, sebuah langkah yang juga mendorong daya tarik Euro dalam waktu dekat. "Saya secara pribadi lebih memilih penyesuaian kecil dalam proses bertahap dibandingkan dengan penurunan suku bunga yang lebih besar," ujar Patsalides dengan asumsi ketidakpastian di sekitar inflasi telah meningkat di kedua arah, Reuters melaporkan.
  • Patsalides mengatakan bahwa ia akan mendukung penurunan suku bunga yang lebih besar hanya jika ekspektasi inflasi menunjukkan bahwa tekanan harga "akan tetap berada di bawah target untuk waktu yang sangat lama."
  • Saat ini, para pedagang telah memprakirakan empat penurunan suku bunga lagi dari ECB tahun depan, yang akan terjadi pada Juni 2025. ECB juga telah menurunkan suku bunga Deposit Facility sebanyak empat kali sebesar 100 basis poin (bp) menjadi 3% tahun ini.

Analisis Teknikal: EUR/USD Bertahan di Atas 1,0340

EUR/USD mempertahankan support penting 1,0340 di sesi Eropa hari Jumat. Namun, prospek pasangan mata uang ini masih sangat bearish karena semua Exponential Moving Average (EMA) jangka pendek dan jangka panjang turun.

Relative Strength Index (RSI) 14-hari turun ke kisaran bearish 20,00-40,00, mengindikasikan bahwa momentum menurun baru telah dipicu.

Melihat ke bawah, pasangan mata uang ini dapat turun mendekati support angka bulat 1,0200 setelah menembus di bawah terendah dua tahun di 1,0330. Sebaliknya, EMA 20-hari di dekat 1,0500 akan menjadi penghalang utama bagi para pembeli Euro.

Pertanyaan Umum Seputar Euro

Euro adalah mata uang untuk 19 negara Uni Eropa yang termasuk dalam Zona Euro. Euro adalah mata uang kedua yang paling banyak diperdagangkan di dunia setelah Dolar AS. Pada tahun 2022, mata uang ini menyumbang 31% dari semua transaksi valuta asing, dengan omzet harian rata-rata lebih dari $2,2 triliun per hari. EUR/USD adalah pasangan mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia, menyumbang sekitar 30% dari semua transaksi, diikuti oleh EUR/JPY (4%), EUR/GBP (3%) dan EUR/AUD (2%).

Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman, adalah bank cadangan untuk Zona Euro. ECB menetapkan suku bunga dan mengelola kebijakan moneter. Mandat utama ECB adalah menjaga stabilitas harga, yang berarti mengendalikan inflasi atau merangsang pertumbuhan. Alat utamanya adalah menaikkan atau menurunkan suku bunga. Suku bunga yang relatif tinggi – atau ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi – biasanya akan menguntungkan Euro dan sebaliknya. Dewan Pengurus ECB membuat keputusan kebijakan moneter pada pertemuan yang diadakan delapan kali setahun. Keputusan dibuat oleh kepala bank nasional Zona Euro dan enam anggota tetap, termasuk Presiden ECB, Christine Lagarde.

Data inflasi Zona Euro, yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen yang Diharmonisasikan (HICP), merupakan ekonometrik penting bagi Euro. Jika inflasi naik lebih dari yang diharapkan, terutama jika di atas target 2% ECB, maka ECB harus menaikkan suku bunga untuk mengendalikannya kembali. Suku bunga yang relatif tinggi dibandingkan dengan suku bunga negara-negara lain biasanya akan menguntungkan Euro, karena membuat kawasan tersebut lebih menarik sebagai tempat bagi para investor global untuk menyimpan uang mereka.

Rilis data mengukur kesehatan ekonomi dan dapat memengaruhi Euro. Indikator-indikator seperti PDB, IMP Manufaktur dan Jasa, ketenagakerjaan, dan survei sentimen konsumen semuanya dapat memengaruhi arah mata uang tunggal. Ekonomi yang kuat baik untuk Euro. Tidak hanya menarik lebih banyak investasi asing, tetapi juga dapat mendorong ECB untuk menaikkan suku bunga, yang secara langsung akan memperkuat Euro. Sebaliknya, jika data ekonomi lemah, Euro kemungkinan akan jatuh. Data ekonomi untuk empat ekonomi terbesar di kawasan Euro (Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol) sangat penting, karena mereka menyumbang 75% dari ekonomi Zona Euro.

Rilis data penting lainnya bagi Euro adalah Neraca Perdagangan. Indikator ini mengukur perbedaan antara apa yang diperoleh suatu negara dari ekspornya dan apa yang dibelanjakannya untuk impor selama periode tertentu. Jika suatu negara memproduksi barang ekspor yang sangat diminati, maka nilai mata uangnya akan naik murni dari permintaan tambahan yang diciptakan oleh pembeli asing yang ingin membeli barang-barang ini. Oleh karena itu, Neraca Perdagangan bersih yang positif memperkuat mata uang dan sebaliknya untuk neraca yang negatif.

 

Minyak: WTI Menetap di Bawah $70/bbl – ING

Harga Minyak mentah turun tipis dengan NYMEX WTI ditutup di bawah $70/bbl dan ICE Brent ditutup di bawah $73/bbl kemarin. Pasar minyak mengalami penurunan sesi kedua berturut-turut karena penguatan dolar membebani harga minyak, catat analis komoditas ING, Ewa Manthey dan Warren Patterson.
Baca lagi Previous

Kebijakan Moneter Bank-Bank Sentral Asia Condong Agak Ketat – OCBC

Sebagian besar mata uang Asia diperdagangkan di dekat terendah masing-masing terhadap Dolar AS (USD). USD/KRW dekat 1450, USD/CNH kembali di atas 7,30, USD/JPY kembali di atas 157, USD/INR di rekor tertinggi di atas level 85, sementara sebagian besar mata uang Asean, termasuk PHP, IDR, TWD diperdagangkan lebih lemah 4-5% (pada basis YTD), catat analis valas OCBC, Christopher Wong.
Baca lagi Next